Konflik di Solo Bernuansa SARA ada pesan berantai yang disampaikan ke dua belah pihak yang bertikai agar konflik makin membesar.
Bentrokan antara ormas keagamaan yang dimotori Laskar Islam/Front Pembela Islam (FPI) Solo dan warga Jebres Solo selama dua hari ini diduga kuat berlatar belakang sentimen keagamaan dan premanisme.
Dari informasi warga Gandekan, Jumat (4/5) memaparkan ada nuansa provokasi kepada anggota ormas maupun warga Kampung Sewu dan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Ini provokasi broadcast melalui BBM dan SMS ke pihak 'kiri' --»
Saya adalah seorang warga Gandekan (Solo) akan menyampaikan kronologi sebenarnya tentang konflik antar FPI vs Warga Sipil Gandekan & Solo:
1. Masalah ini dimulai dari kurang lebih 2 tahun lalu, yaitu terjadi konflik antar dua orang pimpinan kelompok preman & yang kemudian berakhir dengan kematian salah satu preman, sedangkan preman yang satunya masuk ke penjara.
2. Setelah selesai masa tahanan, ternyata preman yang dipenjara tersebut masuk ke dalam organisasi FPI dan masih menyimpan dendam dan rasa tidak terima dengan nasibnya dibui.
3. Kemudian setelah bebas dan bergabung dengan FPI, preman tersebut tetap men'teror kelompok preman yang dulu pernah jadi lawannya itu dan mengajak 'Duel Maut' kembali dengan pimpinan kelompok preman yang baru, bernama Walet.
4. Tetapi nasib apes menimpa preman FPI tersebut dengan mati mengenaskan di tangan Preman Walet.
5. Tanggal 3 Mei 2012 setelah dikuburkan, para Fun Boys FPI merasa sok solidaritas mencoba membalas dendam atas kematian temannya itu dan menuntut juga kematian Walet.
6. Tetapi karena track record preman Walet tersebut baik di masyarakat (meski dia preman tapi sering membantu para orang jompo yang miskin) maka seluruh warga Gandekan malah membantu dan membela preman tersebut.
7. Dan terjadilah perang, 4 Mei 2012 setelah Jumatan direncanakan akan terjadi perang besar antara FPI vs SIpil.
Perang besar bakal terjadi karena kabar jeleknya banyak Fun Boys FPI dari luar kota Solo akan ikut bergabung.
Kabar baik dan serunya, banyak warga sipil Solo dan preman dari luar kota juga ikut bergabung untuk menghabisi para Fun Boys FPI.
Sedangkan di bawah ini broadcast ke pihak 'kanan' --»
"Semua laskar saatnya bersatu..genderang Jihad sudah ditabuh..kumpul semua di solo..mari kita bantai semua orang2 kristen pendukung walet!!/komandan laskar kristus, Mrk telah membacok/mmbantai org islam yg pulang taziah.dan motor akhwat dibakar ludes. Semua kaum muslimin diminta Shlt jmat d muhajirin semanggi-mojo. Semua harus bw silah.krn ini jihad melawan laskar kristus. Allohu Akbar!!!"
Bentrokan antara ormas keagamaan yang dimotori Laskar Islam/Front Pembela Islam (FPI) Solo dan warga Jebres Solo selama dua hari ini diduga kuat berlatar belakang sentimen keagamaan dan premanisme.
Dari informasi warga Gandekan, Jumat (4/5) memaparkan ada nuansa provokasi kepada anggota ormas maupun warga Kampung Sewu dan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Berikut isi pesannya yang disampaikan melalui BlackBerry Messenger:
Ini fakta teknik provokasi yang ternyata diarahkan ke dua belah pihak yg bertikai.
Ini provokasi broadcast melalui BBM dan SMS ke pihak 'kiri' --»
Saya adalah seorang warga Gandekan (Solo) akan menyampaikan kronologi sebenarnya tentang konflik antar FPI vs Warga Sipil Gandekan & Solo:
1. Masalah ini dimulai dari kurang lebih 2 tahun lalu, yaitu terjadi konflik antar dua orang pimpinan kelompok preman & yang kemudian berakhir dengan kematian salah satu preman, sedangkan preman yang satunya masuk ke penjara.
2. Setelah selesai masa tahanan, ternyata preman yang dipenjara tersebut masuk ke dalam organisasi FPI dan masih menyimpan dendam dan rasa tidak terima dengan nasibnya dibui.
3. Kemudian setelah bebas dan bergabung dengan FPI, preman tersebut tetap men'teror kelompok preman yang dulu pernah jadi lawannya itu dan mengajak 'Duel Maut' kembali dengan pimpinan kelompok preman yang baru, bernama Walet.
4. Tetapi nasib apes menimpa preman FPI tersebut dengan mati mengenaskan di tangan Preman Walet.
5. Tanggal 3 Mei 2012 setelah dikuburkan, para Fun Boys FPI merasa sok solidaritas mencoba membalas dendam atas kematian temannya itu dan menuntut juga kematian Walet.
6. Tetapi karena track record preman Walet tersebut baik di masyarakat (meski dia preman tapi sering membantu para orang jompo yang miskin) maka seluruh warga Gandekan malah membantu dan membela preman tersebut.
7. Dan terjadilah perang, 4 Mei 2012 setelah Jumatan direncanakan akan terjadi perang besar antara FPI vs SIpil.
Perang besar bakal terjadi karena kabar jeleknya banyak Fun Boys FPI dari luar kota Solo akan ikut bergabung.
Kabar baik dan serunya, banyak warga sipil Solo dan preman dari luar kota juga ikut bergabung untuk menghabisi para Fun Boys FPI.
Sedangkan di bawah ini broadcast ke pihak 'kanan' --»
"Semua laskar saatnya bersatu..genderang Jihad sudah ditabuh..kumpul semua di solo..mari kita bantai semua orang2 kristen pendukung walet!!/komandan laskar kristus, Mrk telah membacok/mmbantai org islam yg pulang taziah.dan motor akhwat dibakar ludes. Semua kaum muslimin diminta Shlt jmat d muhajirin semanggi-mojo. Semua harus bw silah.krn ini jihad melawan laskar kristus. Allohu Akbar!!!"
Entah benar atau tidaknya kabar ini masih simpang siur atau bisa juga ini hanya aksi untuk memprovokasi agar bentrok makin membesar..
Posting Komentar